Paridigma Pemrograman

 Paradigma Pemrograman



Paradigma pemrograman adalah sudut pandang tertentu yang digunakan terhadap suatu problem, realitas, keadaan dan sebagainya. Paradigma membatasi dan mengkondiskan jalan berpikir seseorang, mengarahkanya terhadap beberapa atribut dan mengakibatkan atribut dan mengabaikan atribut lain, sehingga paradigma hanya memberikan pandangan yang terbatas terhadap sebuah raealitas.

Dalam pemrograman dikenal beberapa paradigma, yaitu:

  • Paradigma Pemrograman Prosedural

Program dalam paradigma ini berdasarkan padastruktur informasi di dalam memori dan manipulasi dari informasi yang disimpan tersebut. Kata kunci yang sering digunakan dalam paradigma ini adalah:

Algoritma + Struktur Data = Program

Kelebihan dari paradigma ini adalah efesiensi eksekusi karena lebih dekat dengan kosep mesin, kekuranganya adalah batasan yang sangat mengikat sehingga terkadang menyulitkan programer yang tidak terbiasa.
  • Paradigma Pemrogaman Fungsional

Paradigma ini didasari oleh konsep pemetaan dan fungsi pada matematika, fungsi dapat berupa fungsi ”primitif”, atau komposisi dari fungsi-fungsi lain yang telah terdefinisi. Dalam paradigma ini, diasumsikan bahwa akan selalu ada fungsi-fungsi dasar yang dapat digunakan, sehingga penyelesaian masalah berdasarkan pada fungsi-fungsi yang telah tersedia tersebut. Jadi dasar pemecahan masalah adalah transformasional, semua kelakuan program adalah suatu rantai transformasi dari sebuah keadaan awal menuju ke suatu rantai keadaan akhir, yang mungkin melalui keadaan antara, melalui aplikasi fungsi.

Paradigma fungsional tidak mempermasalahkan memorisasi dan struktur data, tidak ada pemilahan antara data dan program, tidak ada lagi pengertian tentang ”variabel”. Programmer tidak perlu tahu bagaimana mesin mengeksekusi atau bagaimana informasi disimpan dalam memori, setiap fungsi seperti ”kotak hitam”, yang perlu diperhatikan hanya keadaan awal dan akhir, sebuah program besar dihasilkan dengan menggabungkan fungsi-fungsi yang telah tersedia. Program yang dihasilkan dengan bahasa pemrograman yang menggunakan paradigma ini biasanya membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama dibandingkan dengan yang menggunakan paradigma prosedural karena dibutuhkan waktu lebih untuk memproses fungsi-fungsi yang digunakan dalam membuat program.

  • Paradigma Pemrograman Deklaratif, atau Lojik

Paradigma ini didasari atas pendefinisian relasi antar individu yang dinyatakan sebagai predikat. Sebuah program lojik adalah kumpulan aksioma (Fakta dan aturan deduksi).

Dalam paradigma ini, programmer menguraikan sekumpulan fakta dan aturan-aturan (inference rules). Ketika program dieksekusi, pemakai akan mengajukan pertanyaan, selanjutnya program akan menggunakan aturan deduksi dan mencocokkan pertanyaan dengan fakta-fakta yang ada untuk menjawab pertanyaan.

  • Paradigma Berorientasi Object

Paradigma Berorientasi object menggunakan konsep class dan objectobject adalah instansiasi dari class, setiap object akan mempunyai attribute dan method, masing-masing object dapat berinteraksi dengan object lainnya meskipun berasal dari class yang berbeda.

mempunyai hirarki artinya sebuah class dapat diturunkan menjadi sebuah class baru yang juga memiliki attribut dan method class diatasnya. Dengan begitu dalam paradigma ini dikenal konsep modularitas, penggunaan kembali (reuse) serta kemudahan modifikasi.

  • Pardigma Konkuren

Paradigma ini didasari oleah kenyataan bahwa dalam keadaan nyata, sebuah sistem komputer harus menangani beberapa program (task) yang harus dieksekusi secara bersamaan dalam sebuah lingkungan baik mono ataupun multi processor. Dalam paradigma ini programmer tidak lagi berpikir sekuensial, melainkan harus menangani komunikasi dan sikronisasi antar task.

Masing-masing paradigma tersebut mempunyai strategi analisa yang khusus untuk memecahkan persoalan. Setiap paradigma mempunyai kekurangan dan kelebihan sehingga tidak semua persoalan dapat dipecahkan dengan satu jenis paradigma, sehingga diperlukan analisis secara menyeluruh terhadap persoalan yang akan diselesaikan sebelum menentukan paradigma pemrograman seperti apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Bahasa Pemrograman 

Ada banyak bahasa pemrograman, mulai dari bahasa tingkat rendah (bahasa mesin dalam biner), bahasa assembler (dalam kode mnemonik), bahasa tingkat tinggi, sampai bahasa generasi keempat(4GL).

Bahasa Pemrograman berkembang  dengan cepat sejak tahun enam puluhan, seringkali dianologikan dengan menara babel yang berakibat manusia menjadi tidak lagi saling mengerti bahasa masing-masing.

Contoh bahasa-bahasa pemrograman yang ada:

1. Prosedural: Algol, Pascal, Fortran, Basic, Cobol, C.

2. Fungsional: LOGO, APL, LISP.

3. Deklaratif/lojik: Prolog.

4. Object oriented murni: Smalltalk, Eifel, Java, C++

5. Konkuren: OCCAM, Ada, java.

6. Relasional: SQL pada basis data relatsional


www.dinus.ac.id

Komentar

Postingan Populer